The Blog Of Eveline Hidayat

Blog ini berisi puisi-puisi, cerita-cerita, pengalaman pribadi, tugas-tugas, dan hal-hal lain yang saya tulis saat saya senggang.

Kamis, 23 Juni 2011

I Miss You

Kringgggggggggggggg.....
Ponselku berbunyi lagi. Kira-kira sudah 10 kali lebih benda itu terus berdering. Bukan karena aku bisnis atau apa-apa, tapi gara-gara Darwin. Ya,Darwin. Lelaki yang telah mengambil hatiku. Tapi entah mengapa hari ini aku tidak ingin mengangkat telepon darinya. Kadang aku sangat rindu padanya tapi kadang aku tidak peduli dengannya. Entah roh apa yang sedang merasukiku. Dia sering membuatku sedih dan terluka, tapi karena aku sangat mencintainya aku tidak bisa lama-lama bertengkar dengannya. Dia mengenalku dari kakak laki-lakinya, Dean. Dulu, Dean sering chatting dan ngobrol denganku lewat facebook. Waktu itu aku pernah menyukainya. Tapi suatu ketika, orang tua Dean menyuruhnya kuliah di Negeri Kincir Angin. Dean tak kuasa menolak keinginan orangtuanya. Setelah itu aku kehilangan kontak dengan Dean. Aku sempat sedih. Dalam kesedihanku inilah, Darwin datang ke kehidupanku. Saat pertama berkenalan dengannya, ia mengaku bahwa Dean lah yang memakai account Facebooknya. Dan Dean pernah bercerita pada Darwin tentang aku. Dari situlah Darwin pertama mengenal aku. Katanya juga, ia langsung jatuh hati padaku saat ia melihat fotoku. Darwin sering membacakan puisi gombalnya saat kita ngobrol lewat telepon.
Dia juga sering membuat hatiku berbunga-bunga. Saat itu aku merasa menjadi orang yang paling bahagia di dunia ini. Tapi semua cerita-cerita indah itu adalah masa lalu. Sekarang, Darwin berubah. Ia jadi sering berkata kotor, kasar, sering miscall saat aku tak langsung membalas smsnya, sering marah-marah nggak jelas, pokoknya ia berubah 180 derajat. Semua itu menggangguku. Aku berharap ia menjadi dirinya yang dulu lagi. Aku tak tahu apa yang membuatnya berubah seperti ini. Sekarang total ada 100 miscall di hpku. Apa boleh buat aku terpaksa membalas smsnya.
”Win, aku lagi belajar, besok ada ulangan sejarah, telponnya besok lagi aja ya.”
Lalu aku menekan tombol send. Setelah itu segera ku non-aktifkan hpku. Jika tidak, aku tidak dapat berkonsentrasi belajar. Bahan untuk ulangan sejarah besok sangatlah banyak, jadi aku tidak bisa menjejali pikiranku dengan masalah ini, aku harus memikirkan yang lebih penting.
“Chel, jangan tidur malam-malam, mama nggak mau tahu, maksimal 2 jam lagi kami sudah harus tidur, lihat sudah jam berapa sekarang, besok kan kamu sekolah”.
“Iya, ma, beres dah pokoknya”. Tanpa kusadari jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Itu artinya aku harus cepat belajar dan tidur agar besok tidak kesiangan berangkat sekolah.
Keesokan harinya...
Teeeeeeeeeeeetttttt......
”Aduh non, cepat ini sudah jam masuk kelas, kalo non kelamaan nyampe sini, Bapak bisa dimarahi Bu Kepala Sekolah nanti”.

“Iya pak ini saya sudah lari-lari nih”.
Hampir setiap pagi Pak Dudung satpam sekolah berkata demikian. Karena aku selalu datang tepat pukul 6.59. Sedangkan jam pelajaran mulai pukul 7.00. Dan di sekolahku berlaku peraturan jika satpam sekolah terlambat menutup gerbang sekolah dan membunyikan bel, ia akan ditegur oleh kepala sekolah dan mendapat pemotongan gaji. Singkat cerita, setelah itu aku dapat mengerjakan ulanganku dengan baik. Sampai pada saat istirahat siang..
”Chela, ke kantin yuk”,ajak Bobby.
Bobby adalah ketua osis yang ganteng dan pintar dalam segala hal. Ia termasuk orang yang perfect banget menurutku.
“Ehm,..yuk Bob, tumben kamu ngajak aku ke kantin”.
“Aku lagi pengen ngomong sesuatu nih ma kamu”.
“Ngomong apa Bob?, langsung aja”.
“ Ehm...gini Chel...aku.....aku....nggg...akuuuu..”.
“Napa Bob? Kok grogi gitu ngomongnya?”.
“Gini Chell,aku....aku cinta kamu chell, kamu mau nggak jadi pacarku?”.
Jantungku hampir copot mendengarnya, aku tak menyangka ia bakal nembak. Selama ini ku kira, hanya aku yang mengaguminya dan ia tak akan pernah menyukaiku.
“Chell, kamu ngelamun ya?”.
“Nggak-nggak Bob, aku cuman kaget aja”.
“Jadi jawabannya gimana, kamu mau kan?, aku sudah puasa 40 hari 40 malam nih buat nembak kamu,hehehe”.
“Aku harus jawab sekarang Bob?”.
“Ehm...nggak sih, tapi kalo bisa secepatnya ya..btw, kenapa Chell”.
“Aku baru bisa jawab besok Bob, aku masih mau mikir-mikir dulu, nggak papa kan?”.
“Nggak papa Chell, buat kamu, apa sih yang nggak yang...tapi besok beneran ya, penasaran nih”.
“Ya ya Bob pasti”.
“Thanks ya Chella sayang”.hehehehehehehehe.
Kemudian Bobby langsung lari kembali ke kelasnya. Aku tambah bingung sekarang. Aku akan memilih Darwin atau Bobby. Ketika aku menceritakan semuanya termasuk perasaanku ke Kak Lin, kakakku yang tersayang itu menyuruhku untuk memilih Bobby dan meninggalkan Darwin. Menurutnya, Darwin itu nggak jelas n' resek orangnya, sedangkan Bobby itu sudah ganteng, pinter lagi, jadi aku lebih baik memilih Bobby yang sudah pasti ada, dibandingkan Darwin yang hanya ada di dunia maya. Sebab ia tak pernah mau menyebutkan alamatnya padaku. Tapi aku yakin Darwin bukan orang yang seperti disebutkan kakakku, tapi satu sisi aku bete sama Darwin sebab perubahannya itu. “Aduhh..pusing..pusing..pusing....”.
“Ada apa sih Chell?, pake teriak-teriak segala?, aku lagi belajar tau”.
“Ehm..nggak ada apa-apa kok Kak Linku sayang, maap-maap nggak sengaja”.
“Bagus deh kalo gitu, kalo ada apa-apa beritahu kakak ya, awas kalo nggak”.
“Ya Kak,met belajar ya”.
“Ya udah..oke oke kak..”.
“Gimana ini...aku bingung milih sapa..huhuhhuhuhuhuhuuhu”.
Aku menghabiskan waktuku di kamar hari itu.
Kringggggg...
Hpku berbunyi kali ini bukan telepon masuk tapi sms.
Sebuah sms masuk,
From : +6587832******
Chella,aq hrp km jgn sdh ya,
ni Dean, aqu br plg dr Belanda.
Aq mw ngsh kbr duka,
kemrn menghmbskn nfs trakirnya krna kanker otak
stadium 4 yg sdh lm ia derita,
kmrn2 dy gag mau km tau dlu..
dy gag mau km sdh
dy jg brubh gr2 pnykitnya itu
dy jg dh g nghubngn km akhir2 ni gr2 itu n dy titp psn,
km jgn pnh lupain dy ya, krna dy syng bgt ma kmu n saking sygnya dy,
dy ign km bc puisi curhn hatinya yg trkir bwt km,
Tangiskupun pecah seketika......., aku tak menyangka ini terjadi. Aku tak bisa percaya ini.
“Chel, kamu kenapa ? Kok nangis?”.
Kak Lin tiba-tiba masuk kamarku.
”Kak, aku sedih banget, Darwin kak...... Darwin”.
“Darwin kenapa dek?”.
“Darwin sudah meninggal kak...huhuhuhuhuhhuhuhu”.
“Chella adekku, hidup dan mati itu urusanNya, dan kita sebagai ciptaanNya kita nggak berhak tahu bahkan ngatur waktu kapan meninggalnya seseorang, kita cuma bisa pasrah pada kehendakNya. Jadi, kamu nggak boleh gitu Chell, relain aja Darwin pergi, doain dia di terima di sisiNya, kamu pasti bisa ngerelain n nglepasin dia kok dek, jgn khawatir, pasti ada pengganti Darwin dalam hidupmu yang lebih baik”.
“Tapi kak, susah ngejalaninnya.huhuhuhuhuhuhuhuhuhu”.
“Kan sekarang kalau nanti kan beda lagi, dah ah jangan nangis terus, ntar cantiknya ilang lho?senyum donk”.
”Ah,kakak ni apaan sih, udah senyum ni”.
“Nah, gitu donk, baru namanya adekku,hehehehe”.
“Thanks ya kak”.
“Masama dek, kakak ke kamar dulu ya”.
Aku tak tahu jika tak ada kakak, bagaimana hidupku, pasti aku sudah putus asa lalu bunuh diri. Walaupun begitu hatiku masih belum tentram, aku masih sedih, sangat sedih. Tapi kakak benar, aku harus bisa ngerelain Darwin pergi. Aku yakin Bobby adalah pengganti Darwin yang dikirim Tuhan untukku. Yaa..,besok akan kujawab Bobby. Aku mau untuk jadi pacarnya. Walaupun sebenarnya aku belum sanggup melupakan bayang-bayang Darwin. I miss u Darwin.....

made by : eveline hidayat

0 komentar:

Posting Komentar